Multisportsy.id – Timnas Indonesia menelan kekalahan 1-5 dari Australia pada laga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Namun, di balik kekalahan tersebut, terdapat secercah catatan bersejarah. Gol yang dicetak oleh Ole Romeny menjadi yang pertama bagi Indonesia di tanah Australia dalam kurun waktu 52 tahun.
Laga yang berlangsung di Allianz Stadium, Sydney, pada Kamis (20/3/2025) memperlihatkan dominasi tim tuan rumah. Meski begitu, momen gol Romeny di menit ke-78 menjadi kebanggaan tersendiri bagi Timnas Garuda.
Jalannya Pertandingan: Awal Sulit bagi Indonesia
Indonesia sebenarnya memiliki peluang emas untuk membuka keunggulan lebih dulu melalui tendangan penalti Kevin Diks pada menit ke-8. Sayangnya, eksekusi Diks hanya membentur tiang gawang, membuat peluang emas itu terbuang sia-sia.
Sebaliknya, Australia berhasil mencetak gol pembuka melalui titik putih di menit ke-18 yang dieksekusi oleh Martin Boyle. Gol ini mengawali mimpi buruk bagi Indonesia. Hanya dua menit berselang, Nishan Velupillay menggandakan keunggulan tim tuan rumah menjadi 2-0.
Tim Socceroos semakin percaya diri setelah Jackson Irvine mencetak gol ketiga di menit ke-34. Babak pertama pun ditutup dengan keunggulan nyaman 3-0 untuk Australia.
Baca juga: Tekad Didier Deschamps Bawa Prancis Menuju Juara
Babak Kedua: Gol Bersejarah Romeny
Memasuki babak kedua, tekanan Australia terus berlanjut. Lewis Miller mencatatkan namanya di papan skor pada menit ke-61, memperlebar jarak menjadi 4-0.
Meski tertinggal jauh, semangat Garuda tidak padam. Di menit ke-78, Ole Romeny berhasil mencetak gol melalui skema serangan balik yang apik. Gol ini menjadi yang pertama bagi Indonesia di kandang Australia dalam 52 tahun terakhir. Meskipun pada akhirnya laga berakhir dengan skor 5-1 untuk kemenangan Australia, momen gol Romeny tetap menjadi sorotan.
Mengulang Sejarah 52 Tahun Silam
Sebelum gol Romeny, catatan gol Indonesia di kandang Australia terakhir kali terjadi pada 13 Maret 1973. Saat itu, legenda Indonesia Iswadi Idris mencetak gol dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 1974 zona AFC dan OFC.
Sayangnya, gol Iswadi Idris tidak mampu membawa Indonesia meraih kemenangan. Garuda harus puas dengan kekalahan 1-2 di laga tersebut. Bahkan, pada pertemuan kedua di ajang yang sama, Indonesia kalah telak 0-6 dari Australia.
Sejak saat itu, Timnas Indonesia telah beberapa kali bertandang ke Australia, namun selalu gagal mencetak gol hingga akhirnya Romeny memecahkan rekor panjang tersebut.
Rekor Pertemuan Indonesia vs Australia di Kandang Lawan
Berdasarkan data yang di himpun oleh platform 11vs11, berikut adalah rekor pertemuan Indonesia saat bermain di kandang Australia setelah laga bersejarah pada tahun 1973:
- 1981: Kualifikasi Piala Dunia 1982 → Indonesia kalah
- 2005: Laga Persahabatan → Indonesia kalah
- 2010: Kualifikasi Piala Asia → Indonesia kalah
- 2025: Kualifikasi Piala Dunia 2026 → Indonesia kalah 1-5
Meski dalam empat pertemuan tersebut Indonesia selalu kalah, gol Romeny menjadi pencapaian yang layak di apresiasi. Gol ini sekaligus membuktikan bahwa Timnas Indonesia mampu bersaing dan mencatatkan sejarah di level internasional.
Peran Patrick Kluivert dan Harapan ke Depan
Di bawah asuhan pelatih Patrick Kluivert, Timnas Indonesia menunjukkan tekad kuat meski menghadapi lawan tangguh seperti Australia. Taktik menyerang yang di terapkan Kluivert sempat memberikan peluang, termasuk penalti di menit awal.
Dengan adanya pencapaian ini, di harapkan Timnas Indonesia dapat terus berkembang. Gol Romeny menjadi bukti bahwa Indonesia mampu mencetak gol di laga besar. Fokus ke depan adalah memperbaiki lini pertahanan dan memanfaatkan peluang dengan lebih efektif.
Baca juga: Langkah Gemilang Leo/Bagas, Amankan Tiket Final All England 2025
Momen Bersejarah di Tengah Kekalahan
Meski Indonesia harus mengakui keunggulan Australia dengan skor 1-5, gol yang di cetak oleh Ole Romeny membawa angin segar bagi sepak bola Indonesia. Setelah penantian panjang selama 52 tahun, Indonesia akhirnya mencatatkan gol di kandang Australia.
Perjalanan Timnas Garuda di kualifikasi masih berlanjut. Dengan semangat juang yang di tunjukkan, harapan untuk meraih hasil positif di laga-laga mendatang tetap terbuka lebar. Momen ini akan di kenang sebagai langkah awal menuju pencapaian yang lebih besar di masa depan.
Leave a Reply